Talenta Tourism, Hegra atau Madain Saleh yang ikonik dibangun oleh Suku Nabatea dengan gaya unik. Destinasi ini adalah perawan yang tidak pernah terganggu selama hampir 2.000 tahun 

Orang-orang Nabath meraih kekayaan dan kejayaannya berkat kemampuan mencari dan menyimpan air di lingkungan gurun yang begitu ganas. Mereka juga memonopoli jalur perdagangan gurun antara Madain Saleh di barat daya dan pelabuhan Gaza di Laut Tengah atau Laut Mediterania di sebelah utara. 

Suku Nabath adalah cikal bakal kaum Nabi Shaleh, yakni Tsamud. Kaum Tsamud ini dalam kisah Al Quran akhirnya diazab Allah dengan gempa dan puting beliung karena mendurhakai Tuhan dan menolak ajakan Nabi Shaleh untuk menyembah Allah. Kebanyakan muslim Saudi tidak akan datang ke sini karena mereka yakin bahwa situs ini dikutuk ketika Bangsa Nabath (Tsamud) menolak meninggalkan para dewa mereka dan mendurhakai Allah. 

 Madain Saleh atau Hegra juga ada sistem kanal yang pernah menyalurkan air ke sumur-sumur penampungan. Suku Nabath menampung aliran hujan dan akuifer atau rongga bawah tanah yang mengandung air. 

Mada'in Saleh, situs ini ternyata masih ada kaitannya dengan Kerajaan Nabatea. Mada'in Saleh adalah kawasan permukiman dan pemakaman di batuan purba di Kota al-Ula, Provinsi Madinah, Arab Saudi. Mada'in Saleh adalah kota terbesar kedua bagi kaum Nabatea, yaitu orang-orang yang menetap di seluruh Arab hingga Lembah Yordan sampai kerajaan mereka dikuasai oleh Romawi pada 106 Masehi. Sekarang, kota tersebut hanya tinggal berupa reruntuhan saja. Berdasarkan prasasti, Mada'in Saleh yang juga dikenal dengan Hijir atau Hegra ditempati suku bangsa Tsamud pada abda 1 SM hingga 74 Masehi. Reruntuhan tersebut menyisakan 130 makam kuno dan altar kecil era pra-Islam yang semuanya terbuat dari dinding batu. Di tempat ini wisatawan bisa menyaksikan keterampilan seni kaum Nabatea melalui ukiran-ukiran yang ada di dinding batu. Ukurannya yang besar, ukiran yang terpahat pada bangunan-bangunan itu pun sangat indah dan detail. Hal itu antara lain terlihat dari pahatan elang yang sedang terbang, Spinx, dan Griffin. Di pahatan makam, pengunjung situs ini bisa tahu nama, hubungan keluarga, pekerjaan, status hukum, dan dewa yang disembah orang-orang yang pernah hidup di sana. Pahatan-pahatan tersebut pun menjadi peninggalan luar biasa dan jadi informasi menarik, sebab Kerajaan Nabatea tak meninggalkan jejak sejarah tertulis. 

Hegra atau Madain Saleh yang ikonik dibangun oleh Suku Nabatea dengan gaya unik. Destinasi ini adalah perawan yang tidak pernah terganggu selama hampir 2.000 tahun 

SELAIN KOTA MADAI’N SALEH ADA BEBERAPA DESTINASI WISATA YANG TERDAPAT DI ARAB SAUDI 

Daya tarik wisata di Arab  Saudi Kota Riyadh
Riyadh kota metropolis dan historis. Lonely Planet menulis, Riyadh adalah salah satu kota paling makmur di dunia. Gedung-gedung modern berdiri di tengah gurun pasir. Riyadh terletak di tengah semenanjung Arabia dan dihuni oleh lebih dari 4.500.000 orang (22% populasi nasional). Luas kota ini sekitar 1.554 km². 

Riyadh, Buraydah dan Al Kharj termasuk dalam pengembangan 'koridor pusat' Arab Saudi. Kawasan lain yang padat penduduknya ialah daerah pesisir — dekat Jeddah dan Mekkah di Laut Merah, dan dekat Hufur dan Dhahran di Teluk Persia. Pada masa pra-Islam, pemukiman di Riyadh bernama Hajar. Lokasi ini dialiri oleh beberapa sungai (sekarang wadi) dan air tanah dapat diambil di sini. Tempat ini terkenal dengan buah kurma dan bunga orchard. Nama kota ini diambil dari kata Arab rowdhah (taman). Nama modern ini pertama-tama hanya merujuk pada sebagian pemukiman di mana terdapat banyak orchard. Perlahan-lahan nama "Riyadh" mencakup seluruh pemukiman. 

Hingga akhir abad ke-18, Riyadh merupakan bagian dari Negeri Saudi Pertama, dengan ibu kota di Diriyah. Setelah kehancuran Diriyah pada tahun 1818 oleh Kekaisaran Ottoman, ibu kotanya dipindahkan ke Riyadh. Sebagian kota Diriyah, kota yang terbuat dari bata lumpur, masih ada peninggalannya hingga kini. 

Pemandangan Kota Riyadh, di kejauhan terlihat Menara Faisaliah dan Menara Kerajaan Riyadh dikuasai oleh Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud tahun 1902. Ia kemudian membangun Kerajaan Arab Saudi tahuhn 1932, dengan Riyadh sebagai ibu kota. Namun ibu kota diplomatik baru dipindahkan dari Jeddah tahun 1982. Riyadh kini mengalami tingkat pertumbuhan populasi yang tinggi yang dapat terlihat dari minimnya pengembangan kota ini sejak taun 1970-an. 

Dan adapun beberapa daya tarik wisata di Riyadh salah satunya ialah : 

Benteng Masmak 

Benteng Masmak (bahasa Arab: قصر المصمك) merupakan sebuah benteng yang terbuat dari tanah liat dan terletak di tengah-tengah kota Riyadh, Arab Saudi. Benteng ini selesai dibangun pada tahun 1895 oleh Pangeran Abdurrahman bin Dhab’an ketika ia menjadi gubernur Riyadh pada masa kepemimpinan Muhammad al-‘Abdullah ar-Rasyid. Pada awalnya benteng ini terletak di bagian timur laut kota tua Riyadh dan dekat dengan benteng tua, adapun sekarang ini benteng terletak di distrik ad-Dirah. 

Benteng ini merupakan saksi sejarah Penaklukan kota Riyadh dari Dinasti Al-Rasyid oleh Dinasti Al-Saud yang dipimpin Abdul Aziz Al-Saud pada tahun 1902. Sampai saat ini, bekas dari pertempuran tersebut masih ada pada pintu benteng, dimana pintu benteng yang asli masih ada hingga saat ini. Benteng ini merupakan salah satu bangunan asli Riyadh yang jumlahnya tersisa sedikit, dan sekarang ini di dalam benteng terdapat museum penyatuan Kerajaan Arab Saudi di tangan Raja Abdul Aziz bin Abdurrahman Al-Saud Benteng ini dibangun pada masa pimpinan Imam Abdullah bin Faysal bin Turki bin Abdullah bin Muhammad ibn Sa’ud pada tahun 1282 Hijriyah (tahun 1865), di dalam lingkungan sebuah istana besar di pusat kota Riyadh. Benteng ini adalah bagian dari istana itu. 

Kata “Masmak” dalam bahasa Arab berarti bangunan tinggi, berbenteng dan tebal serta besar. 

Didalam benteng juga terdapat aula/ ruang yang dulu biasa dipergunakan  untuk majlis, ruang pertemuan, ada musholla, lemari pajangan, beberapa senjata tua, benda-benda tradisional dan warisan sejarah lainnya yang bersangkutan dengan Kerajaan Arab Saudi. Di lingkungan dalam halaman benteng, terdapat  sumur yang cukup dalam dan dipagari, tak jauh dari sumur terpajang senjata meriam yang dipergunakan untuk perang kala merebut Al Masmak. Selain itu ada ruang pameran dan ruang audio-visual di ruang  

FAQIEH AQUARIUM
Fakieh Aquarium Kota Jeddah terletak di provinsi -, Arab Saudi. Tepatnya di Al Nawras، Al Kurnaysh Road Next to، Jeddah 23413, Arab Saudi. Terdapat 7 tempat wisata di Kota Jeddah. Jika anda ingin mendapatkan petunjuk arah ke tempat wisata tersebut, silakan klik tombol petunjuk arah di bawah untuk membuka peta navigasi. Di peta navigasi tersebut, terdapat pilihan apakah memakai kendaraan umum, jalan kaki, atau pakai mobil.   

Fakieh aquarium adalah satu satunya aquarium untuk public Saudi Arabia dan menawarkan edukai dan hiburan dengan menghadirkan keajaiban lingkungan di bawah laut merah dan membawa keajaiban dari laut dan samudra lain di seluruh dunia. 

Dengan lebih dari 200 spresies termasuk, sahrks,groupies,string rays , Napoleon wrassw, Sea Horses Murrays dan lain-lain, aquarium fikieh berlanjut memperbesar dunia laut dengan memperkenalkan kenunikan dari mahluk naga di tahun ini 

Ketika mengunjugi aquarium ini para wisatawan juga bias menikamti luar biasanya lumba-lumba dan singa laut setiap harinya dan nanti di tahun ini akan berkesempatan untuk berenang dengan lumba-lumba .(by Anni. IG : Annyyaulia_)