Talenta Tourism,  Masjid Al-Aqsa terletak di Yerusalem Timur, wilayah kota tua yang memiliki luas sekitar 35 hektar. Karena nilai sejarahnya yang panjang dan bermakna penting bagi tiga agama abrahamik: Islam, Yahudi, dan Kristen. Nama masjid Al Aqsha pun pernah disebutkan dalam Alquran yakni pada surah Al Isra ayat 1 yang menjelaskan tentang peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad. 

Masjid Al-Aqsa dahulu adalah Baitul Maqdi, yaitu kiblat pertama, Sebelum hijrah ke Madinah, Rasulullah pun sholat menghadap ke Masjid Al Aqsha. Kurun waktunya berkisar 16 bulan. Hingga turunlah wahyu tentang perintah sholat menghadap Ka'bah Mekkah. Masjid al-Aqsha al-Mubarak berlokasi di Kota al-Quds, Palestina, yang hingga kini dijajah Israel. Pondasinya telah diletakkan oleh Allah SWT di muka bumi sejak Nabi Adam, as. Sedangkan pembangunannya secara turun temurun dilanjutkan oleh para Nabi-Nabi khususnya yang diutus kepada kaum Bani Israil. 

Masjid Al Aqsha dibangun kembali di atas pondasinya oleh cucu Nabi Ibrahim as, yakni Nabi Yaqub bin Ishaq. Dilanjutkan dengan keturunan berikutnya yakni Nabi Daud. Lalu, bangunan Masjid Al-Aqsha diperbaharui kembali oleh putra Nabi Daud yakni Nabi Sulaiman as. Masjid Al Aqsha juga merupakan masjid kedua yang diletakkan Allah di muka bumi setelah Masjidil Haram, sebagaimana dalam hadits, Abu Dzar pernah bertanya "Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama diletakkan oleh Allah di muka bumi?" Beliau bersabda "Al Masjil Al Haram". Abu Dzar bertanya lagi, "Kemudian apa?" Beliau bersabda "Kemudian Al Masjid Al Aqsha. Berkata Ab Muawiyah "Yakni Baitul Maqdis". Abu Dzar bertanya lagi "Berapa lama antara keduanya?". Beliau menjawab "Empat puluh tahun" (HR Ahmad) 

Tempat Persinggahan Isra Mi'raj sesuai yang ada di dalam Al-qur'an Surat Al-Isra ayat pertama, merupakan muzijat dari Allah dan peristiwa terbesar dalam sejarah manusia, ketika Rasulullah dipertemukan langsung dengan sang pencipta. Rasulullah didampingi Malaikat Jibril dengan mengendarai Buraq, berangkat dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa. Di kawasan Al-Aqsa inilah, Buraq itu melintas melalui sebelah dinding barat Masjid Al-Aqsa. Untuk kemudian menuju Sidratul Muntaha, berjumpa dengan Allah Swt. 

Pesona Masjid Al-Aqsa terletak pada desain arsitektur yang memadukan unsur tradisional dengan sedikit sentuhan modern. Masjid ini memiliki 7 buah lorong yang ditunjang oleh tiang-tiang melengkung bergaya hypostyle nave, serta dilengkapi beberapa ruang kecil tambahan di sisi sebelah barat dan timur. 

Terdapat 121 jendela kaca patri dari era Abbasiyah dan Fatimiyah yang berdiri kokoh hingga saat ini. Sebagian besar ruangan Majid Al-Aqsa didominasi marmer berwarna putih dengan balutan karpet merah yang terlihat anggun. Kubah masjid dulunya terbuat dari batu yang dibangun langsung oleh Abdul Malik bin Marwan. Namun sekarang sudah diganti oleh Azh-Zahir dengan desain terbaru yaitu kayu yang disepuh dengan lapisan enamel timah. Interior kubah dicat mengikuti dekorasi khas era abad ke-14. 

Masjid Al-Aqsa merupakan tempat yang dilebihkan keberkahannya oleh Allah SWT, yang dimaksud dengan diberkahi. Karena kawasan Masjid Al-Aqsa merupakan tempat diutusnya Nabi.Allah berikan kesuburan tanahnya, sehingga menghasilkan aneka tanaman dan buah-buahan, serta barang tambang yang terkandung di dalamnya. Diberkahi mata pencahariannya, makanan pokok, dan hasil pertaniannya. Termasuk banyak tanaman, sungai dan kesuburan yang tidak ada  putus – putusnya . 
Di dalam komplek Masjid Al- Aqsa terdapat satu Kubah Batu atau dikenal Qubbat al-Sakhrah dalam bahasa Ibrani, dianggap sebagai mahakarya arsitektur Islam. Kubah Batu dibangun oleh Khalifah Umayyah Abdul Malik bin Marwan. Awalnya, kubah itu terbuat dari kayu dengan penutup kuningan, timah atau keramik. Kubah ikonis lalu dibangun hampir seribu tahun kemudian pada masa pemerintahan Khalifah Ottoman, Sulaiman Yang Agung. Lapisan emas yang khas ditambahkan ke kubah bersama dengan ubin Ottoman ke fasad bangunan. 

MASJID IBRAHIM 

Masjid al-Haram al-Ibrahimi di Hebron, Palestina, masjid yang penjagaannya paling ketat di dunia. Masjid dan lokasi ini memiliki sejarah yang panjang. Di dalam masjid ini terdapat gua yang disebut sebagai gua Makhpela dan didalam gua itu terdapat makam Nabi Ibrahim As dan Keluarganya  mulai dari istrinya Sarah, putranya Nabi Ishaq AS dan istrinya Ribka, cucunya Nabi Yakub AS dan istrinya Leah, serta cicitnya Nabi Yusuf AS. 

Didalam masjid itu terdapat pintu besi untuk turun ke gua yang berada dibawah masjid itu. Pintu besi itu di tutup dan digembok . karena pengunjung tidak diperbolehkan turun ke bawah. Makam makam inilah yang diklaim oleh umat ketiga agama Ibrahimi, yaitu Islam, Yahudi dan Nasrani. Masjid ini di jaga ketat oleh Tentara Israil karena pada saat itu seorang penganut yahudi dari Amerika yang bernama Baruch Goldstein menembaki umat Islam ketika ia sedang sholat subuh berjamaah dengan jumlah 29 jamaah yang mati syahid di dalam masjid ini. Goldstein lalu dibunuh di dalam masjid itu juga oleh para jama'ah yang selamat dari pembantaian itu. 

Pemerintah Israel kemudian membagi masjid ini menjadi dua bagian, area utama masjid tetap difungsikan sebagai masjid untuk umat Islam, sedangkan area lainnya dijadikan sinagog atau tempat ibadah bagi kaum Yahudi. Makam Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ishaq AS berada di area masjid, sedangkan makam Nabi Yakub AS dan Nabi Yusuf AS berada di area sinagog. Masjid ini hanya boleh dikunjungi oleh turis muslim 3 kali dalam setahun, yaitu pada hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan Isra Miraj. Sehingga diperbolehkan berziarah ke semua makam nabi dan keluarganya yang ada di situ, termasuk makamnya Nabi Yakub AS dan Nabi Yusuf AS yang berada di dalam sinagog. 

Makam para nabi dan keluarganya itu memiliki bentuk yang berbeda antara makam laki-laki dan perempuan. Makam laki-laki berbentuk segi delapan. Sedangkan makam perempuan berbentuk persegi enam, seperti makamnya Sarah dan Leah. Di atas gua tersebut terdapat al-Haram al-Ibrahim atau Masjid Ibrahim. Tempat sujud ini dianggap bangunan suci keempat dalam Islam dan tempat suci kedua di Palestina setelah al-Aqsha. Kata haram yang dimaksud adalah suci seperti yang diistilahkan bagi Masjidil Haram. Artinya, setiap orang diharamkan untuk melakukan perbuatan yang melanggar kesuciannya. 

 PETRA 

Petra terletak ditengah-tengah antara Teluk Aqaba dan Laut Mati pada ketinggian kurang lebih 800 hingga 1.396 meter diatas permukaan laut, di sebuah lembah dari sebuah pegunungan Edom, sebelah timur dari lembah Arabah. Saat ini ia terletak kurang lebih 233 km arah selatan dari ibu kota Yordania, Amman yang dapat ditempuh dalam waktu 3 jam dengan berkendaraan mobil. 

Lokasi dari Petra, tersembunyi di antara bebatuan dan tebing bertingkat dengan pasokan air yang sangat baik, menjadikannya tempat ideal untuk sebuah kota mandiri. Tempat tersebut hanya bisa dikunjungi melalui celah sempit di pegunungan dari arah barat daya atau timur melalui sebuah canyon dengan panjang kurang lebih 1,5 kilometer dan kedalaman 200 meter, yang disebut dengan Siq, sebagai akses utama, yang merupakan celah sangat sempit, dengan lebar hanya 2 meter. Saat ini, Petra banyak dikunjungi wisatawan dari seluruh dunia karena keunikan yang ada di sana.
 
Petra merupakan kawasan wisata di Yordania yang terkenal dengan sebutan ‘The Red Rose City’. Tempat ini tersohor di seluruh penjuru dunia karena masuk dalam daftar tujuh keajaiban dunia. Apalagi setelah film ‘Transformer’ dan ‘Indiana Jones’ mengambil latar tempat di sana.
 
Dahulunya Petra adalah sebuah kota yang punya peradaban yang maju, baik itu dari perdagangan dan pengetahuan. Antara tahun 400 sebelum masehi hingga 106 masehi, kota Petra yang saat ini telah ditinggalkan itu berkembang pesat sebagai pusat perdagangan. Petra menjadi ibu kota kerajaan Nabatean yang menghubungkan perdagangan China, India, dan negara-negara di selatan Arab, dengan Mesir, Suriah, Yunani, dan Roma. 

Berdasarkan catatan sejarah, 500 tahun setelah dibangunnya kota Petra sebagai kota dengan perdagangan, yaitu sekitar abad ke 4 masehi. Orang-orang Kristen Bizantium pun mulai berdatangan ke Petra. Dan tidak lama, Kristen pun menyebar di sana. 
 
Athanasius Agung (Bapa Gereja Awal) menyebutkan dalam salah satu tulisannya bahwa Uskup Petra saat itu bernama Asterius. Bahkan ditemukan bukti bahwa salah satu bekas makam di tempat ini dijadikan Gereja. Pada sekitar 100 masehi, Petra jatuh ke tangan Roma. Sejak saat itulah Petra menjadi terbengkalai. Gempa yang pernah melanda juga membuat Petra yang dibangun di bebatuan ‘terkubur’. 
Pemerintah Yordania pernah menutup Petra pada 2003. Kawasan tersebut steril dari pengunjung, tidak ada yang boleh memasuki Petra termasuk The Treasury. Hal ini karena bangunan ini pernah ditinggali oleh masyarakat dan dirusak, mereka melakukan vandalism dan bahkan buang air kecil di dalam. 

Waktu yang paling baik mengunjungi Petra adalah pada pagi hari, karena pada waktu ini bisa melihat The Treasury, yang menjadi salah satu ikon Petra yang terkenal dengan rona merahnya diterpa sinar matahari. 

The Treasury dibangun dengan lebar 30 meter dan tinggi mencapai 43 meter. Suku Nabatean membangun The Treasuty sekitar abad pertama, diperuntukan sebagai makam Raja Nabatean. Terdapat dua pahatan elang di atas bangunan yang menjadi simbol dewa laki-laki pemimpin Nabatean, Dushara. Ada juga pahatan Dewi Mesir dan Dewi Nabatean Al-Uzza serta berbagai pahatan lainnya yang sudah tak begitu jelas bentuknya. 
Kawasan wisata Petra menjual dua jenis tiket masuk, tiket untuk sekali datang dan tiket terusan. Biasanya tiket terusan dibeli oleh pengunjung yang ingin menjelajah Petra lebih dari satu hari karena katanya, minimal dibutuhkan waktu tiga hari untuk berkeliling kawasan wisata yang memiliki luas sekitar 264 kilometer persegi ini
 
 Untuk mengelilinginya pun ada beberapa cara. Bisa menyewa kereta kuda, naik unta, naik keledai, atau berjalan kaki. Kebanyakan wisatawan terlihat asyik menikmati Petra sambil berjalan kaki. Tapi, jika di tengah jalan merasa lelah, naik unta atau keledai bisa jadi pilihan. 

Petra di Yordania, adalah situs purbakala. Petra dikelilingi gunung. Di sini ada gunung setinggi 1.350 meter dari permukaan laut. Inilah kawasan tertinggi di areal ini yang disebut Gunung Harun (Jabal Harun) atau Gunung Hor atau El-Barra. Gunung Harun paling sering dikunjungi orang. Para pengunjung percaya, di puncak Jabal Harun inilah, Nabi Harun meninggal dan dimakamkan oleh Nabi Musa

Pada abad ke-14 Masehi, sebuah masjid dibangun di sini dengan kubah berwarna putih yang terlihat dari berbagai area di sekitar Petra. Harun tiba di wilayah Yordania sekarang ketika mendampingi Nabi Musa membawa umatnya keluar dari Mesir dari kejaran Raja Fir'aun

Pada abad ke-1 Sebelum Masehi, Kerajaan Nabatea yang kaya dan kuat, menjangkau wilayah Damaskus di utara dan Laut Mati di selatan. Saat itu, Petra telah didiami sekitar 30 ribu penduduk. Pada masa itulah dibangun kuil agung. 

Tahun 100-an Masehi, Romawi pernah menguasai wilayah ini. Arsitektur di Petra pun terpengaruhi arsitektur Romawi. Pada 600 Masehi di Petra dibangun gereja. Abad ke-7 Masehi, Islam hadir, dan pada abad ke-14, makam Nabi Harun di Jabal Harun menjadi tempat keramat dari umat Islam, selain kaum Yahudi dan Kristiani. Saat berusia 10 tahun, Nabi Muhammad pernah berkunjung ke gunung ini bersama pamannya. 

Setelah Perang Salib pada abad ke-12, Petra sempat menjadi 'kota yang hilang' selama lebih dari 500 tahun (lost city). Hanya penduduk lokal (suku Badui) di wilayah Arab yang mengenalnya.(Nurfaizah Sultan)